-->

Perajin Kain Sulam Benang Emas Butuh Perhatian Pemerintah

REDAKSI
 
 Siti Kamah bersama Seorang Putri Kesayangannya
(Kuala Baru)- Para perajin pelaminan sulam benang emas di Kabupaten Aceh Singkil saat ini masih kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Selain keterbatasan modal usaha, mereka juga kesulitan memasarkan produk kerajinan yang bernilai seni tinggi itu.

Kondisi tersebut dialami hampir semua kelompok usaha peranjin sulam emas yang ada di kecamatan Kuala Baru, Aceh Singkil. Apalagi, para ibu-ibu khsusnya ibu rumah tangga didaerah itu sebagian besar menekuni usaha kerajinan Sulaman Benang Emas dan hal itu juga sudah menjadi sebuah tradisi dari usaha yang mereka tekuni dibidang kerajinan seperti pelaminan sulam benang Emas ber ciri khas Aceh Singkil.

Hal tersebut seperti yang dialami Ibu Siti Kamah pengrajin Sulam benang emas asal Kampung Suka Jaya, Kecamatan Kuala Baru Kabupaten Aceh Singkil. Dimana dirinya telah menekuni usahanya dalam beberapa tahun ini tidak lain hanyalah untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Dengan berbekal keahlian menyulam dengan memakai benang emas,Siti Kamah pun secara khusus mencoba memproduksi kebutuhan pelaminan adat khas Aceh yang bersulam benang emas.

" Ya, usaha ini sudah bertahun-tahu saya tekuni, Namun sampai hari ini saya belum pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Aceh maupun pemerintah Kabupaten Aceh Singkil" Sebut Siti Kamah, kepada Penulis, Minggu, 29/05/2016.

Siti menjelaskan, umumnya mulai memasuki usia masih belia, rata- rata kaum wanita yang tinggal di desa yang jauh dari pusat ibukota ini, sudah dibekali oleh orang tua mereka masing -masing bagaimana membuat
kerajinan sulaman dari benang emas. Menurutnya, tujuan dari para orang tua mengajari anak-anak gadis mereka adalah agar tatkala mereka beranjak dewasa, kelak mereka dapat membantu dalam hal peningkatan ekonomi keluarga atau dapat hidup secara mandiri.

Siti Kamah Menjelaskan, dalam membuat satu set pelaminan Sulaman Benang Emas yang bercirikan khas Aceh itu, dibutuhkan modal usaha lumayan besar, yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Tetapi, Siti menjelaskan jika hanya untuk membuat usaha yang sederhana atau usaha kecil-kecilan tentunya tidak sesulit membuat satu set Pelaminan dan modal yang digunakan juga tidak terlalu besar.

Siti juga tidak menapik, dengan keterbatasan ilmu, pergaulan, ekonomi atau modal usaha, maka usaha yang dikelolanya saat ini dinilai kurang berjalan dengan baik. Apalagi, bahan baku yang di perolehnya sebagian besar belanja sendiri dan itupun harus dibeli keluar Aceh. Terkecuali bila ada para pemesan yang meminati akan kain sulaman yang mengunakan benang Emas, biasanya untuk bahan disediakan oleh pemesan yang juga bertindak sebagai penampung. 


Irfayanti

" Kalau ada order, insyaallah kami selalu siap untuk bekerja, maklum kami ini termasuk orang-orang yang kurang mampu," imbuhnya. Walaupun demikian, demi sibuah hati dan demi untuk membantu meringankan beban suami yang selama ini berprofesi sebagai nelayan, mau tidak mau dirinya tetap untuk berusaha guna bekerja sebagai Perajin Sulaman Benang Emas.


Menurut Siti, Para perajin Sulaman Benang Emas, selama ini bukan hanya dilanda persoalan keterbatasan akan modal usaha, akan tetapi dirinya dan perajin yang lainnya juga terbatas dalam memasarkan produk yang terkadang telah berhasil dibuat oleh mereka. "Kalau hanya untuk seputaran Kecamatan Kuala baru ini, kemungkin saya  dan ibu-ibu pengrajin lainnya tidak terlalu sulit untuk memasarkannya, karena Kecamatan kami ini merupakan salah satu kecamatan yang kecil dan jauh dari Pusat Ibu kota, maklum keibukota saja harus menaiki robin," jelasnya.

Siti Juga mengakui,sesekali sering juga datang kalangan pemesan atau pengusaha, seraya membawa bahan-bahan untuk dibuatkan Kain sulaman dari Benang Emas. " Kami hanya mengambil Jasanya saja " Sebut Siti dan untuk model tergantung dari pihak yang memesan.

Oleh karena itu, dirinya mengharapkan pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi untuk dapat memperhatikan para perajin Kain dengan mengunakan sulaman benang Emas. Bukan hanya itu, dirinya juga mendorong agar Pemkab Aceh Singkil untuk ikut serta proe aktif didalam upaya peningkatan lewat promosi produk kerajinan tangan rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat Aceh Singkil. 

" Kalau dapat pemasaran produk dapat diperluas lagi dengan tidak hanya terfokus dalam daerah, namun bisa tembus ke luar daerah bahkan ke mancanegara," tandasnya. Siti Kamah menambahkan, sepengetahuannya, untuk pelaminan yang bersulamkan benang emas dengan mengunakan ciri khas adat Aceh Singkil itu dinilai cukup lumayan banyak diminati oleh para konsumen baik dari lokal maupun luar daerah.

Hal itu dikarenakan, dari Sulaman Benang emas ini memiliki ciri khas tersendiri yang jauh berbeda dengan produk lainnya. Namun dikarenakan keterbatasan modal, maka hasil produksi juga terbatas sehingga pemasaran hanya berputar di dalam daerah saja.


By. Rahman

Apa pendapat anda setelah membaca Artikel ini ....?
Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini