SINGKILTERKINI.COM, JAKARTA - Sebanyak Lima Orang Preman menghadang wartawan ketika hendak melakukan Konfirmasi dengan Kepala Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 188 Jakarta Timur, Senin 18 Desember 2017 sekitar pukul 13.00 WIB lalu.
"Saat itu, Kami hendak Konfirmasi dengan Kepala SMP Negeri 188 Jakarta Timur, tiba - tiba Kami dihadang oleh lima orang Preman yang tidak Kami kenal," kata Ana, yang berprofesi sebagai seorang Jurnalis kepada wartawan.
"Mereka bilang, wartawan tidak boleh mengganggu sekolah ini, mereka juga meminta mobil wartawan untuk segera dikeluarkan dari SMP 188 Jakarta Timur, jika tidak mereka akan marah", sebut Ana, dengan harapan aparat Kepolisian setempat dapat menindak kelima oknum Preman dimaksud.
Kata Ana, kelima oknum Preman tersebut selain mengusir Wartawan, mereka juga mengancam akan memukul para wartawan. "Kami sudah cukup sabar, Bila tidak, Kami akan pukul", sebut Ana sambil meniru kata - kata salah seorang Oknum Preman di SMPN 188 Jakarta Timur.
Sambungnya, pada saat itu salah Satu temannya (Wartawan) sempat dipukul oleh salah satu Preman, tetapi tidak sampai mengenai Wartawan tersebut.
Berdasarkan penyampaian dari oknum Preman, lanjut Ana, mereka diperintahkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 188 Jakarta Timur, jika ada Wartawan yang datang ke sekolah SMP Negeri 188 Jakarta Timur untuk dihabisi saja.
"Kami tidak mengerti dengan kata Dihabisi Saja, dan Apakah pengertiannya di bunuh atau di aniaya," ujarnya Ana kepada Wartawan, Selasa (19/12/2017).
Ana menjelaskan, sebelum terjadi penghadangan oleh lima orang Preman, mereka sudah sempat bertemu dengan Kepala Sekolah SMPN 188 Jakarta Timur diruang kerja nya.
Dikarenakan, ada kunjungan kerja dari Pengawas Dinas Pendidikan, dan kemudian Wartawan sempat menyapa dan bersalaman dengan Pengawas.
"Saat itu, Kepala Sekolah sempat mengatakan, nanti setelah pengawas pulang boleh ke sini lagi, maka kami keluar dari sekolah dan satu jam kemudian kami kembali menemui Kepala Sekolah," jelas Ana.
Naasnya, setelah berada didalam sekolah, tiba-tiba kami dihadang oleh lima orang yang tidak kami kenal. Salah satu diantara mereka mengaku bernama (D), Ucap Ana.
"Kami sangat menyayangkan, jika ada pihak sekolah yang memelihara Preman untuk membekingi SMP Negeri 188 Jakarta," sebut Ana.
Pasca penghadangan dan pengusiran tersebut, telah menimbulkan kecurigaan, apa dan Kenapa sekolah tersebut dijaga oleh Preman ? Dan ada apa dalam sekolah tersebut ?" cetus Ana.
"Kami mengharapkan dukungan dari Dinas Pendidikan, untuk dapat berkenan memeriksa oknum Kepala Sekolah SMP Negeri 188 Jakarta Timur, dan bila hal tersebut tidak secepatnya ditindak lanjut maka Kami laporkan kepihak yang berwajib," sebutnya. [Team/Red]
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.