SINGKILTERKINI.COM-Kediri. Tepat tanggal 15 kalender lunar
Imlek, perayaan Cap Go Meh digelar dan di hari ini juga, segala rangkaian
terkait perayaan tahun baru Imlek, ditutup. Tak ketinggalan, Walikota Kediri
Abdullah Abubakar bersama Kasdim Kediri Mayor Inf Joni Morwantoto, Danramil
Kota Kapten Arm Bangun Budi Adi, Kapolsek Kota Kompol Suyitno dan Ketua FKUB
H.M.Salim, turut menghadiri perayaan Cap Go Meh yang berlngsung di Klenteng
Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri. rabu (20/2/2019)
Dalam sambutannya,
Prajitno Sutikno, selaku Ketua Pengurus Klenteng Tjoe Hwie Kiong menjelaskan,
bahwasannya sebelum Imlek, tradisi membersihkan rumah atau “Shau Chen”
dilakukan, termasuk memperbaiki atau mengecat ulang bagian bangunan rumah, dan
tradisi ini sebenarnya mengarah pada filosofi pembersihan segala aura negatif
yang cenderung pada keberuntungan maupun nasib.
“Malam ini adalah
kegiatan kita puncaknya Imlek yang kita laksanakan mulai tiga minggu yang lalu.
Jadi satu minggu sebelum Imlek, kita ada bersih-bersih Klenteng, bersih-berish
altar,” kata Prajitno.
Selain bersih-bersih,
dilakukan aktifitas lain, yaitu persembahyangan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
sebagai ungkapan rasa syukur atas apa saja yang sudah diterima di tahun
sebelumnya dan berharap di tahun baru akan lebih baik lagi.
“Malam Imlek, kita ada
kegiatan sembahyang. Seminggu setelah Imlek, kita ada kegiatan sembahyang,
supaya kita semua diberi kelancaran, keamanan dan keharmonisan di Kota Kediri
ini,” sambung Prajitno.
Metode penanggalan kalender
lunar Imlek berdasarkan kemunculan bulan. Cap Go Meh sendiri, dipastikan diadakan
pada bulan purnama yang pertama dalam kalender Imlek atau di bulan pertama menurut kalender Imlek.
“Puncaknya, malam
hari ini kita adakan perayaan, kalau tenarnya di Indonesia adalah Cap Go Meh,
tapi sebenarnya adalah “Yuan Xiao”. Jadi malam bulan purnama yang pertama di
awal tahun baru Imlek atau malam bulan purnama di awal musim semi. Itu kalau
ritual budayanya, masuknya ke musim semi,” jelas Prajitno.
Dikatakannya, untuk
tahun ini, perayaan dilakukan cukup sederhana. Walaupun cukup sederhana, pihak
Kelenteng Tjoe Hwie Kiong telah menyiapkan sekitar 1.000 lontong untuk
masyarakat yang kebetulan berkunjung di areal tempat ibadah bagi 3 agama
(Konghuchu, Budha dan Tao) sekaligus tersebut.
“Jadi puncaknya Imlek
itu hari ini atau festival Cap Go Meh, yang bersamaan diadakan di kota-kota
lain juga. Untuk tahun ini, kita merayakan sederhana. Kita hari ini sediakan
kurang lebih 1.000 lontong untuk masyarakat sekitar,”
Dari pengamatan
sepintas, pernak pernik yang paling menyolok adalah tradisi pemasangan lampion,
yang sebenarnya adalah filosofofi tentang “3 unsur utama”, bulan purnama yang
berstatus titik puncak bulan.
Ketiga unsur utama
tersebut adalah saat lunar pertama melambangkan unsur KeTuhanan, lunar ketujuh
melambangkan unsur bumi dan lunar kesepuluh melambangkan unsur kemanusiaan.
Dari ketiga unsur tersebut yang paling akrab bagi persepsi awam adalah saat
Imlek atau lunar pertama yang umum dikatakan sebagai Cap Go Meh. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.