-->

GARDA Indonesia Membangun Rumah Keenamnya di Aceh Singkil untuk Para Dhuafa

REDAKSI

Simpang Kanan - Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Indonesia atau GARDA Indonesia kembali membangun rumah yang layak huni bagi para dhuafa di Aceh. Kali ini, pembangunan rumah keenam (R006) dari donasi sebesar Rp.10.000/bulan berlokasi di Kabupaten Aceh Singkil.


Upacara peletakan batu pertama untuk menandai dimulainya pembangunan rumah layak huni ini pada Rabu (17/7/2024) dilakukan dengan diikuti kegiatan peusijuk. Rumah layak huni di Desa Lipat Kajang Bawah, Simpang Kanan, Aceh Singkil dengan kode rumah #R006 dihadiri oleh anggota DPRK Aceh Singkil, H. Mairaya alias Itang, kepala gampong Lipat Kajang Bawah, Lipat Kajang Atas, Tanjung Mas dan beberapa aparat gampong di kecamatan Simpang Kanan. Para penggerak dan donatur GARDA Indonesia di Kabupaten Aceh Singkil turut serta dalam acara tersebut.


Menurut Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc, Inisiator GARDA Indonesia, rumah keenam dalam program #Gerakan10 Ribu ini kembali dibangun di Aceh Singkil setelah melihat antusiasme masyarakat Aceh Singkil untuk ikut berpartisipasi dan bergabung sebagai donatur tetap dalam program ini. Aceh Singkil merupakan wilayah dengan jumlah donatur yang paling banyak bergabung dalam gerakan sosial ini setelah Aceh Barat.


"Rumah ini kita peruntukkan kepada Keluarga Ibu Susliyana yang tinggal dengan dua orang putrinya. Ibu Susliyana dan keluarga selama ini tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang juga ditempati keluarga lainnya, yang tentunya memiliki banyak keterbatasan, disamping kondisi rumah tersebut juga kurang layak huni," ujar Aduwina Pakeh dalam sambutannya.


Pada kesempatan tersebut, Aduwina Pakeh juga mengajak masyarakat Aceh Singkil dan Kota Subulussalam untuk membantu keluarga Ibu Susliysyana agar rumahnya dapat selesai dibangun dengan cepat dengan cara bergabung sebagai donatur sebesar Rp 10.000/bulan. "Kedepan tidak hanya keluarga Ibu Sulisyana yang terbantu, namun kita juga berpeluang membantu keluarga kurang mampu lainnya dengan hanya donasi Rp 10.000/bulan," kata Aduwina Pakeh.


Inisiator GARDA Indonesia ini juga menguraikan bahwa semenjak dimulainya program ini pada Juli 2020 lalu hingga Rabu (17/07/24) ini, jumlah donatur yang telah bergabung mencapai 5.394 orang, dari berbagai daerah di Indonesia, berbagai latar belakang profesi, usia, pendidikan, ekonomi. 


Para donatur bukan hanya berasal dari Aceh saja, tapi juga dari wilayah Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, kepri, Babel, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan dan Sulawesi bahkan hingga keluar negeri seperti Australia dan Malaysia.


"Sistem kita sangat sederhana, membangun rumah layak huni untuk para dhuafa di Aceh dengan cara donasi sebesar Rp 10.000/bulan. Siapa saja dapat bergabung, nilai donasinya tetap Rp 10.000/bulan. Target kita suatu saat nanti jumlah donatur dapat mencapai 10.000 orang, saat ini baru tercapai 53% dari target tersebut. Sembari kita sempurnakan konsep, sistem dan pola gerakan, kita terus melakukan sosialisasi terutama melalui media sosial," lanjutnya.


Sementara itu, Koordinator Bidang Konstruksi GARDA Indonesia, Drs. Jufrinal didampingi Koordinator Teknis pelaksana lapangan Darwis, ST menjelaskan bahwa pembangunan R006 tidak jauh berbeda dengan proses dan mekanisme pembangunan sebelumnya.


"Yang paling penting kami ingatkan, mutu pembangunan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, sementara untuk nilai anggarannya keseluruhan pembangunan hingga selesai disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan," jelas Jufrinal yang juga penggerak GARDA Indonesia.


Rumah permanen baru untuk R006 ini akan dibangun di atas lahan seluas 4 x 10 meter plus teras (ciri khas GARDA Indonesia)/corak minimalis. Diperkirakan biaya pembangunan rumah ini mencapai Rp 60-70 juta.


"Alhamdulillah, saldo awal yang tersedia untuk pembangunan rumah ini sebesar Rp. 52 juta rupiah. Sementara sisanya kita harapkan dapat terpenuhi saat proses pembangunan berlangsung, baik dari donatur baru maupun donasi lanjutan dari donatur lama," jelasnya.


Setelah R006 selesai, maka akan dilanjutkan pembangunan R007 dan R008 yang akan ditentukan lokasinya dan penerimanya di kemudian hari. Saat itu, Keuchik Lipat Kajang Bawah, Mirwan Salim dalam pidatonya menyampaikan terima kasihnya atas dukungan dari komunitas GARDA Indonesia yang telah memutuskan membangun rumah layak huni untuk warganya.


"Kami mengucapkan selamat atas dukungan GARDA Indonesia dan mengajak warga yang hadir untuk mendukung program ini dengan cara bergabung sebagai donatur dan turut bersama-sama dalam kampanye gerakan ini kepada masyarakat, supaya pembangunan rumah ini cepat selesai dan dapat beranjak pembangunan rumah-rumah lainnya," ujar Mirwan Salim.


Dukungan untuk program GARDA Indonesia juga turut disampaikan oleh Anggota DPRK Aceh Singkil, H. Mairaya alias Itang yang pada kesempatan tersebut turut bergabung secara langsung sebagai donatur GARDA Indonesia.


"Ini program yang sangat baik dan mudah dipahami serta diikuti oleh masyarakat, berkontribusi langsung dalam membangun rumah yang layak huni bagi para dhuafa di Aceh. This a very good program," kata H. Itang.


"Kami mewakili masyarakat Aceh Singkil mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan dari komunitas GARDA Indonesia, program ini sangat bagus sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam membantu sesama," katanya.


"Saya pribadi, lanjutnya, akan ikut serta bergabung dalam program sosial ini dengan menjadi donatur sembari saya mengajak warga masyarakat lainnya mendukung program ini," tambah Itang. (RED/REL)

Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini