SINGKILTERKINI.NET,ACEH SINGKIL – Belasan orang dari Gerakan Pemuda Peduli Masyarakat (GPPM) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (13/3/2025).
Mereka mendesak aparat penegak hukum segera mengusut dugaan korupsi dalam dua proyek yang dikerjakan dinas tersebut pada tahun anggaran 2024.
Massa aksi menuding adanya indikasi penyimpangan dalam pengerjaan proyek lanjutan Normalisasi Alur Pelayanan TPI Anak Laut di Kecamatan Singkil Utara serta proyek lanjutan Pembangunan Talud Cold Storage di Pulau Banyak.
Baca Juga: Unjuk Rasa di Dinkes Aceh Singkil, Sejumlah Proyek Jadi Sorotan
Kedua proyek yang bersumber dari APBD Aceh Singkil itu dinilai tidak transparan dan berpotensi merugikan keuangan daerah.
Koordinator aksi, Masdi, dalam orasinya menegaskan bahwa dugaan praktik korupsi ini harus diusut tuntas oleh aparat penegak hukum.
Menurutnya, proyek Normalisasi Alur Pelayanan TPI Anak Laut yang dikerjakan tahun 2024 dengan anggaran Rp 630.950.000,00 patut dipertanyakan kualitas dan transparansinya.
Begitu pula dengan proyek Pembangunan Talud Cold Storage Pulau Banyak, yang menghabiskan anggaran Rp 776.750.000,00, juga dicurigai bermasalah.
Baca Juga: Buka Puasa Bersama, Polres Aceh Singkil dan Wartawan Pererat Sinergi
"Desak Kejari dan BPKP Turun Tangan"
Dalam aksi tersebut, massa mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Singkil segera menyelidiki dugaan korupsi dalam kedua proyek tersebut.
Mereka juga meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh turun langsung untuk mengaudit dan memeriksa pekerjaan proyek yang dinilai janggal itu.
"Kami meminta Kejaksaan Negeri Aceh Singkil segera mengambil langkah hukum untuk mengusut proyek-proyek ini. Selain itu, BPKP juga harus turun memeriksa dan mengaudit apakah proyek tersebut benar-benar sesuai dengan spesifikasi atau hanya menjadi ajang bancakan anggaran," tegas Masdi dalam orasinya.
Baca Juga: Dugaan Penyebaran Berita Bohong: Oknum Janda Dilaporkan ke Polres Aceh Singkil
"Aksi Damai Dikawal Ketat Aparat Kepolisian"
Unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Dinas Perikanan Aceh Singkil berlangsung damai.
Puluhan personel dari Polres Aceh Singkil dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi guna memastikan situasi tetap kondusif.
"Kami mengapresiasi pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, sehingga aksi berjalan dengan tertib dan damai," ujar Masdi.
Namun, aksi yang awalnya direncanakan berlangsung lama akhirnya bubar lebih cepat.
Hal ini dikarenakan Kepala Dinas Perikanan Aceh Singkil tidak berada di kantor saat massa ingin menyampaikan tuntutan mereka secara langsung.
Tak puas dengan hasil aksi pertama, para demonstran berjanji akan kembali menggelar unjuk rasa lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti.
"Kami akan terus mengawal kasus ini sampai ada kejelasan. Jika tidak ada respons dari pihak terkait, kami akan turun aksi lagi dengan jumlah massa yang lebih besar!" pungkas Masdi. (RED)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.