![]() |
Salah satu tokoh masyarakat Aceh Singkil yang juga pemerhati pendidikan Aceh, Dr. Cand. Dalil Pohan, S.Pd., M.Pd., C.HL., C.PDS., C.PS., C.GMC., menilai pernyataan tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman di kalangan orang tua dan siswa terkait jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Polemik ini bermula dari unggahan Nasrin Pohan, S.Pd.I. di akun Facebook pribadinya yang berbunyi:
"Diharapkan kepada bapak ibu yang kurang mampu biaya kuliah anaknya jangan terkecoh dengan undangan yang ditawarkan oleh pihak sekolah melalui jalur prestasi, karena jalur prestasi itu belum pasti dapat beasiswa/KIP-K, sedangkan bapak ibu berharap untuk beasiswa penuh itu. Tahun lalu sudah beberapa orang mahasiswa lulus undangan di jalur prestasi, namun kewalahan dalam pembayaran uang kuliah, sehingga terpaksa berhenti. Sebaiknya yang mengikuti jalur undangan/prestasi itu dipilih untuk orang tua yang mampu ekonominya."
Pernyataan ini menuai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Dr. Cand. Dalil Pohan, S.Pd., M.Pd., C.HL., C.PDS., C.PS., C.GMC., yang menilai bahwa unggahan tersebut dapat membuat orang tua dan siswa ragu dalam memanfaatkan jalur prestasi sebagai kesempatan masuk PTN.
"Dalil Pohan: Jalur Prestasi Harus Didukung, Bukan Diragukan"
Dr. Cand. Dalil Pohan, S.Pd., M.Pd., C.HL., C.PDS., C.PS., C.GMC., menegaskan bahwa jalur prestasi merupakan peluang yang harus didukung, bukan justru membuat masyarakat ragu.
Menurutnya, sekolah telah berusaha keras dalam membimbing siswa agar bisa lolos ke PTN melalui jalur ini.
"Pernyataan tersebut sangat disayangkan karena bisa menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Jalur prestasi adalah bentuk apresiasi terhadap siswa berprestasi, dan sekolah sudah bekerja keras untuk membantu siswa mereka masuk PTN terbaik. Tidak seharusnya usaha sekolah disalahkan," ujarnya, Kamis (20/3/2025).
Ia juga menegaskan bahwa jalur prestasi tetap memungkinkan siswa kurang mampu mendapatkan beasiswa.
"Untuk mendapatkan beasiswa KIP-K, siswa bisa mendaftar melalui berbagai jalur, termasuk jalur prestasi, UTBK, dan jalur mandiri. Jika siswa kurang mampu lolos jalur prestasi tetapi belum mendapat beasiswa, mereka masih bisa mengajukan bantuan atau keringanan biaya UKT," jelasnya.
Dalil menekankan bahwa Ketua MPK Aceh Singkil seharusnya lebih memahami sistem pendidikan dan seleksi PTN sebelum memberikan pernyataan yang dapat menimbulkan kebingungan.
"Nasrin Pohan, S.Pd.I., sebaiknya lebih banyak belajar tentang dunia pendidikan sebelum memberikan komentar. Jangan sampai pernyataan yang dibuat malah menghambat motivasi siswa dan membingungkan orang tua," tegasnya.
Nasrin Pohan Klarifikasi: Niat Saya Hanya Mengingatkan Masyarakat
Menanggapi reaksi yang muncul, Nasrin Pohan, S.Pd.I., memberikan klarifikasi bahwa ia tidak bermaksud meremehkan sekolah ataupun jalur prestasi, melainkan ingin mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jalur masuk PTN.
"Saya tidak pernah meremehkan sekolah dalam pernyataan saya di Facebook. Saya justru mengapresiasi usaha pihak sekolah yang sudah membimbing dan mengarahkan siswa agar bisa masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi," katanya, Kamis (20/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa pernyataannya didasarkan pada kasus nyata, di mana beberapa mahasiswa yang lolos jalur prestasi akhirnya kesulitan membayar uang kuliah dan terpaksa berhenti.
"Sudah ada kasus mahasiswa yang masuk jalur prestasi, tetapi kemudian kewalahan dalam pembayaran UKT/SPP dan terpaksa berhenti. Salah satu contohnya terjadi di Desa Sianjo-Anjo, di mana seorang siswa lulus di Universitas Malikussaleh (Unimal) tahun 2024, tetapi orang tuanya kemudian melapor bahwa mereka kesulitan membayar UKT. Mereka mengira bahwa jalur prestasi otomatis mendapatkan beasiswa KIP-K, padahal tidak selalu demikian," jelasnya.
Menurut Nasrin Pohan, S.Pd.I., tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat kurang mampu agar tidak salah paham dan lebih cermat dalam memilih jalur masuk PTN.
"Bagi yang mampu, tentu tidak ada masalah. Namun, bagi yang kurang mampu, mereka harus lebih berhati-hati agar tidak terkendala biaya saat sudah diterima di PTN," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa ia tidak menentang jalur prestasi, tetapi hanya ingin masyarakat lebih memahami mekanismenya dengan baik.
"Niat saya bukan melarang jalur prestasi, tapi agar masyarakat tidak salah paham. Jika memang ada jaminan beasiswa, tentu ini sangat baik. Tapi kalau belum pasti, mereka harus siap dengan alternatif lain agar kuliah tetap bisa berjalan tanpa kendala biaya," tutupnya.
"Perlu Pemahaman yang Lebih Baik"
Kontroversi ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang jelas dalam dunia pendidikan, terutama terkait jalur masuk PTN dan beasiswa.
Pemerhati pendidikan menilai bahwa jalur prestasi adalah peluang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin, sementara Nasrin Pohan, S.Pd.I., menekankan pentingnya kehati-hatian bagi keluarga kurang mampu dalam memilih jalur masuk PTN.
Diharapkan ke depannya ada diskusi yang lebih konstruktif antara berbagai pihak untuk memberikan informasi yang lebih jelas kepada masyarakat, sehingga siswa tetap semangat meraih pendidikan tinggi tanpa khawatir terhadap masalah biaya.
Penulis: Jamaluddin
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.